Motorola Mobility, yang sudah dimiliki Google, telah mendaftarkan paten untuk sebuah sistem "yang berupa tato kulit elektronik yang bisa ditempel pada area tenggorokan tubuh."
Menurut paten itu, tato dimaksud bisa terkoneksi dengan ponsel cerdas, perangkat game, tablet dan teknologi yang bisa dikenakan badan seperti Google Glass dengan sambungan serupa Bluetooth, termasuk mikrofon dan sumber tenaga. Idenya adalah si pemakai bisa berkomunikasi dengan peralatan-peralatan itu lewat perintah suara, tanpa mengenakan alat di telinga atau headset kacamata.
Teknologi ini ke depannya bisa dipakai sebagai alat pemantau kebohongan atau lie detector.
"Sebagai opsi, tato kulit elektronik bisa menggunakan detektor reaksi galvanic kulit untuk mendeteksi ketahanan kulit pemakai," menurut keterangan dalam dokumen paten setebal 10 halaman itu.
"Seperti diketahui seorang pengguna yang mungkin gugup atau bicara bohong bisa menghasilkan reaksi galvanic kulit yang berbeda dari orang yang lebih percaya diri dan bicara kebenaran."
Makna "Galvanic" kurang lebih adalah cara permukaan benda termasuk kulit dalam menyalurkan listrik.
Dalam gambar yang dicantumkan dalam dokumen pendaftaran itu, ukuran tato sama dengan selembar perangko atau plester obat.
Dijelaskan pula bahwa selain direkatkan di kulit leher, tato itu juga bisa dipasang di kerah baju atau syal.
Fungsi lain tato ini nantinya juga bisa memperjelas audio masuk atau keluar. Maksudnya, percakapan memakai ponsel tetap jernih dan jelas meskipun pengguna berada di tengah keramaian, atau mendengarkan musik tanpa earphone.
Tidak jelas apa maksudnya, namun dokumen itu menyebutkan "tato elektronik juga bisa diterapkan pada binatang."
Google Glass merupakan temuan yang membuat perusahaan itu terdepan dalam teknologi komunikasi yang bisa dikenakan (wearable tech). Kacamata Google pada prinsipnya adalah sebuah komputer yang dikenakan badan dengan layar yang memungkinkan pengguna untuk menulis pesan, menjelajah internet, mengambil foto dan banyak aplikasi lainnya, semuanya tanpa tangan atau hands free.
Produsen perangkat wearable lainnya termasuk Samsung dan Sony yang memproduksi jam tangan cerdas.
Penulis: Heru Andriyanto/HA
Sumber:CNN
0 komentar:
Posting Komentar